Sabtu, 24 November 2012

Tugas Bilangan romawi


LATIHAN A
Tulislah bilangan asli dari angka romawi berikut,.

BILANGAN ROMAWI
Ø Latihan  A
1.      CCL                       =  (100+100) + 50
=  250
2.      CCLX                     = (100+100) + (50+10)
=  260
3.      CCXL                     =  (100+100) + (50-10)
=  240
4.      CCLXX                   =  (100+100) + (50+10+10)
=  270
5.      CCCLXXX              =  (100+100+100) + (50+10+10+10)
=  380
6.      CXCV                    = 100+(100 -10)+ 5
=195
7.      CXLVIII                  =100  +(50 -10) +(5+1+1+1)
=148
8.      CCLIX                    =(100+100) + 50+(10 -1)
=259
9.      CCXCI                   = (100 + 100)+(100 -10)+(10 -1)
= 299
10.  CCCXCIX              =(100+100+100)+(100 – 10)+(10 -1)
=399


 Latihan B
B. Setelah mengerjakan soal tersebut di atas, selanjutnya Coba periksa.:
  • Benarkah penulisan bilangan asli ke angka romawi di bawah ini?

1.      47        = XLVII                        (Benar)
2.      59        = LIX                           (Benar)
3.      150     = CL                            (Benar)
4.      78        = LXXVIII                    (Benar)
5.      99        = XCIX                        (Salah)
ü  =( 100 -1)
ü  =99
ü  = IC
6.      143     =CLXIII                        (Salah)
ü  =100+(50 -10)+(1+1+1)
ü  = CXLIII
7.      157     = CLVII                       (Benar)
8.      105     =CV                            (Benar)
9.      104     =CIV                           (Benar)
10.  94       =XCIV                         (Benar)

Pendidikan sekolah dasar


BAB I
PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang Masalah
Sekolah dasar merupakan pendidikan formal yang boleh dikatakan pondasi atau gerbang pendidikan formal yang lebih tinggi.Di sekolah dasar inilah dibentuknya pengetahuan siswa mengenai suatu ilmu.Untuk menanamkan hal mendasar pada anak didik usia dini ini,dituntuk SDM yang handal.
Beberapa  tahun  belakangan  ini,  banyak  sekolah  dasar,  khususnya sekolah dasar favorit memberikan beberapa persyaratan masuk misalnya, dengan tes  psikologi  dan  terutama  adalah  anak  harus  bisa  membaca.  Dampaknya, persyaratan  yang  diberikan  membuat  guru  Taman  Kanak-kanak  sibuk  mencari cara untuk mengajarkan muridnya  belajar membaca. Padahal,  di Taman Kanakkanak tidak ada kewajiban anak belajar membaca, kecuali hanya ajang sosialisasi prasekolah. Demikian pula dengan orang tua yang kebingungan dan menuntut di Taman  Kanak-kanak  anak  harus  diajarkan  untuk  berhitung  dan  membaca. Seringkali  orang  tua  dengan  sengaja  memberikan  les  privat  untuk  anak  bisa membaca
          Pendidikan dasar di Indonesia pada dasarnya dibedakan menjadi dua yaitu yang dikelola oleh pemerintah biasanya disebut Sekolah Dasar Negeri dan Madrasah Ibtidaiyah Negeri sedang yang kedua dikelola oleh masyarakat biasanya disebut Sekolah Dasar Swasta dan Madrasah Ibtidaiyah Swasta. SD dibawah lingkup Depdiknas sedang MI dibawah lingkup Depag. disamping itu ada pula sekolah dasar dibawah lingkup Depdiknas berciri khas agama dengan sebutan Sekolah Dasar Islam atau Sekolah Dasar Kristen,dll.
Dikarenakan letak geografis Indonesia maka permasalahan terbesar adalah pemerataan guru di daerah-daerah yang terpencil, parahnya lagi meskipun pemerintah menyebutkan bahwa banyak guru yang sudah diangkat menjadi pns tapi masih banyak pula guru yang belum terangkat menjadi pns.
1.2       Rumusan Masalah
  1. Bagaimana pendidikan SD di Indonesia?
  2. Bagaimana kualitas pendidikan SD Indonesia?
  3. Apa saja yang menjadi penyebab rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia?
  4. Bagaimana solusi yang dapat diberikan dari permasalahan-permasalahan pendidikan di Indonesia?
1.3        Tujuan Penulisan
  1. Mendeskripsikan pendidikan SD di Indonesia.
  2. Mendeskripsikan kualitas pendidikan  SD di Indonesia saat ini.
  3. Mendeskripsikan hal-hal yang menjadi penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia.
  4. Mendeskripsikan solusi yang dapat diberikan dari permasalahan-permasalahan pendidikan di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1                Pendidikan SD di Indonesia
Pendidikan berarti suatu kegiatan yang terselengarakan dengan tujuan yakni untuk memberikan pengetahuan dasar, keterampilan, budi pekerti dan sikap yang baik bagi setiap anak didik. Dari pengertian pendidikan inilah, konsep sekolah dasar hadir di indonesia untuk memberikan pemerataan pendidikan dasar bagi setiap anak tanpa memandang status sosial mereka.
Konsep pendidikan dasar melalui sekolah dasar
Wajib belajar 9 tahun di indonesia merupakan langkah untuk memberikan pendidikan dasar, melalui jenjang sekolah dasar dan sekolah lanjutan. Pada kedua jenjang inilah, anak didik mendapatkan tiga menfaat dasar pendidikan yaitu pengetahuan, sikap serta keterampilan.
Di sekolah dasar akan diberikan pembekalan selama 6 tahun berturut-turut untuk membentuk pondasi pengetahuan, sikap serta keterampilan dasar dari berbagai jenis ilmu pengetahuan yang akan dilanjutkan melalui sekolah menengah pertama.
Pentingnya pendidikan dasar ini hendaknya disadari oleh setiap orang tua anak, agar setiap anak mempunyai landasan pengetahuan yang kuat untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan selanjutnya.
2.2                Kualitas Pendidikan di Indonesia
          Kualitas pendidikan kita masih rendah tetapi upaya yang telah dilakukan belum juga mencapai kualitas yang diharapkan. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, perlu ada nya standar kualitas pendidikan yang dipahami secara bersama oleh stakeholder. Penelitian ini mencoba untuk menggali pandangan stakeholder tentang kualitas pendidikan dasar, upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas, kendala yang dihadapi dan harapan untuk pendidikan dasar berkualitas. Metode yang dilakukan dengan memilih 6 sekolah dari daerah terkaya, sedang dan termiskin di Jakarta Selatan dan Jakarta Utara. Teknik pengumpulan data, FGD dengan para kepala sekolah, pengawas, guru dan orang tua murid. Wawancara mendalam dilakukan kepada pakar dan aktivis pendidikan.  

          Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa semua stakeholder sepakat bahwa kualitas pendidikan dasar masih perlu ditingkatkan. Kualitas itu sendiri dapat dilihat dari outputnya yaitu peserta didik yang mampu mengembangkan pikiran, kreatifitasnya, dan kemandirian sebagai dasar untuk memasuki jejang pendidikan dan kehidupan lebih lanjut. Sehingga SD yang dianggap bermutu adalah jika proses pendidikan yang dilaksanakan, fasiltas yang tersedia, dan guru yang menjadi pelaksananya mampu menghasilkan lulusan seperti yang diharapkan.  
          Kenyataannya semua stakeholder sependapat bahwa kualitas guru masih kurang. Indikator lain tentang SD bermutu adalah SD yang mampu membangun kerjasama dengan orang tua murid. Namun dalam usaha meningkatkan kualitas pendidikan itu masing-masing pihak melakukan upaya yang tidak terkoordinasi searah dengan tujuan bersama yang ingin dicapai sehingga kualitas pendidikan dasar dianggap masih belum tercapai. Kendala yang dihadapi para stakeholder terutama karena kebijakan yang bersifat parsial yang hanya menyentuh aspek tertentu saja, selain itu kebijakan yang terlalu sering berganti sebelum sempat dilaksanakan secara tuntas oleh para stakeholder di lapangan. Berbagai harapan terungkap dalam penelitian ini, yang semua bermuara agar kualitas pendidikan dasar dapat ditingkat.
2.3 Penyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia
Di bawah ini akan diuraikan beberapa penyebab rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia secara umum, yaitu:
1.    Efektifitas Pendidikan Di Indonesia
Efektifitas pendidikan di Indonesia sangat rendah. Setelah praktisi pendidikan melakukan penelitian dan survey ke lapangan, salah satu penyebabnya adalah tidak adanya tujuan pendidikan yang jelas sebelm kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Hal ini menyebabkan peserta didik dan pendidik tidak tahu “goal” apa yang akan dihasilkan sehingga tidak mempunyai gambaran yang jelas dalam proses pendidikan. Jelas hal ini merupakan masalah terpenting jika kita menginginkan efektifitas pengajaran. Bagaimana mungkin tujuan akan tercapai jika kita tidak tahu apa tujuan kita.
2.    Efisiensi Pengajaran Di Indonesia
          eberapa masalah efisiensi pengajaran di dindonesia adalah mahalnya biaya pendidikan, waktu yang digunakan dalam proses pendidikan, mutu pegajar dan banyak hal lain yang menyebabkan kurang efisiennya proses pendidikan di Indonesia. Yang juga berpengaruh dalam peningkatan sumber daya manusia Indonesia yang lebih baik.
          Masalah mahalnya biaya pendidikan di Indonesia sudah menjadi rahasia umum bagi kita. Sebenarnya harga pendidikan di Indonesia relative lebih randah jika kita bandingkan dengan Negara lain yang tidak mengambil sitem free cost education. Namun mengapa kita menganggap pendidikan di Indonesia cukup mahal? Hal itu tidak kami kemukakan di sini jika penghasilan rakyat Indonesia cukup tinggi dan sepadan untuk biaya pendidiakan.



3.    Standardisasi Pendidikan Di Indonesia
          Seperti yang kita lihat sekarang ini, standar dan kompetensi dalam pendidikan formal maupun informal terlihat hanya keranjingan terhadap standar dan kompetensi. Kualitas pendidikan diukur oleh standard an kompetensi di dalam berbagai versi, demikian pula sehingga dibentuk badan-badan baru untuk melaksanakan standardisasi dan kompetensi tersebut seperti Badan Standardisasi Nasional Pendidikan (BSNP).
injauan terhadap standardisasi dan kompetensi untuk meningkatkan mutu pendidikan akhirnya membawa kami dalam pengunkapan adanya bahaya yang tersembunyi yaitu kemungkinan adanya pendidikan yang terkekung oleh standar kompetensi saja sehngga kehilangan makna dan tujuan pendidikan tersebut.
Peserta didik Indonesia terkadang hanya memikirkan bagaiman agar mencapai standar pendidikan saja, bukan bagaimana agar pendidikan yang diambil efektif dan dapat digunakan. Tidak perduli bagaimana cara agar memperoleh hasil atau lebih spesifiknya nilai yang diperoleh, yang terpentinga adalah memenuhi nilai di atas standar saja.




BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kualitas pendidikan di Indonesia memang masih sangat rendah bila di bandingkan dengan kualitas pendidikan di negara-negara lain. Hal-hal yang menjadi penyebab utamanya yaitu efektifitas, efisiensi, dan standardisasi pendidikan yang masih kurang dioptimalkan. Masalah-masalah lainya yang menjadi penyebabnya yaitu:
  1. Rendahnya sarana fisik,
  2. Rendahnya kualitas guru,
  3. Rendahnya kesejahteraan guru,
  4. Rendahnya prestasi siswa,
  5. Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan,
  6. Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan,
  7. Mahalnya biaya pendidikan.
Adapun solusi yang dapat diberikan dari permasalahan di atas antara lain dengan mengubah sistem-sistem sosial yang berkaitan dengan sistem pendidikan, dan meningkatkan kualitas guru serta prestasi siswa.



3.2 Saran
Perkembangan dunia di era globalisasi ini memang banyak menuntut perubahan kesistem pendidikan nasional yang lebih baik serta mampu bersaing secara sehat dalam segala bidang. Salah satu cara yang harus di lakukan bangsa Indonesia agar tidak semakin ketinggalan dengan negara-negara lain adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikannya terlebih dahulu.
Dengan meningkatnya kualitas pendidikan berarti sumber daya manusia yang terlahir akan semakin baik mutunya dan akan mampu membawa bangsa ini bersaing secara sehat dalam segala bidang di dunia internasional.








DAFTAR PUSTAKA

http://meilanikasim.wordpress.com/2009/03/08/makalah-masalah-pendidikan-di-indonesia/
Anonymous,2000.The World Economic Forum Swedia .Diakses dari   http://forum.detik.com.Tanggal 10 Desember 2009.
Anonymous,2000. Efektivitas-dan-efisiensi-anggaran.
http://tyaeducationjournals.blogspot.com. Tanggal 10 Desember 2009  Anonymous,2009. Efektifitas Pendidikan Di Indonesia. Diakses dari  http://www.detiknews.com. Tanggal 10 Desember 2009
Anonymous,2009. Sistem pendidikan .Diakses dari
http://www.sib-bangkok.org. Tanggal 10 Desember 2009.
Pidarta, Prof. Dr. Made. 2004. Manajemen Pendidikan Indonesia.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Anonymous,2009.Masalah-pendidikan-di-indonesia.Oleh     http://www.sayapbarat.wordpress.com/2007/08/29/Lhani di/pada Maret 8, 2009.


Tugas:Bahasa Indonesia

PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR

OLEH:

Nama       :Damsari
Nim          :A1B311008


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR(PGSD)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
2012