Rabu, 04 Desember 2013
Pengertian Dan Konsep Kurikulum
A. Pengertian
Dan Konsep Kurikulum
Bagi banyak orang istilah
pendidikan sudah tidak asing lagi, terlebih bagi mereka yang kesehariannya
tidak lepas dari kegiatan belajar mengajar di sekolah sebagai wadah atau sarana
mendapatkan pengetahuan bagi mereka yang sedang bersekolah. Namun meskipun
demikian tidak banyak dari mereka yang mengetahui apa sebenarnya yang di maksud
dengan kurikulum itu. Seharusnya setiap guru menyadari dan mengetahui apa itu
kurikulum dan untuk apa adanya kurikulum tersebut, sebab tanpa mengetahui arti
dan maksud keberadaan kurikulum maka sulit bagi mereka mencapai tujuan yang
sebenarnya dari di adakannya kurikulum.Istilah kurikulum “curriculum” pada mulanya berasal dari
kata curir yang berarti “pelari” dan “curere” yang mengandung makna “tempat
terpacu”, yang pada awal mulanya kata tersebut di gunakan di dalam dunia
olahraga. Pada saat itu kurikulum diartikan sebagai jarak yang harus di tempuh
oleh seorang pelari mulai dari start sampai finish untuk memperoleh medali atau
penghargaan. Lantas kemudian, pengertian tersebut mengalami perluasan dan juga
di gunakan dalam dunia pendidikan yang kemudian menjadi sejumlah mata pelajaran
atau subject yang harus di tempuh oleh seorang siswa dari awal saat ia mulai
masuk sekolah hingga akhir program pembelajaran itu sendiri selesai guna
memperoleh penghargaan dalam bentuk ijazah. Dan ijazah itulah sebagai bukti
formal bahwa seseorang telah menyelesaikan suatu jenjang pendidikan.Pengertian kurikulum senantiasa
berkembang terus sejalan dengan perkembangan teori dan ukuran suatu pengertian
praktek pendidikan. Dengan beragamnya pendapat mengenai pengertian kurikulum
maka secara teoritis kita agak sulit menentukan suatu pengertian yang dapat
merangkum sebuah pendapat. Sedangkan konsep kurikulum meliputi:1.
Sebagai
substansi, yang di pandang sebagai rencana pembelajaran bagi siswa atau
seperangkat tujuan yang ingin di capai.
2.
Sebagai
system, merupakan bagian dari system persekolahan, pendidikan, dan bahkan
masyarakat.
3.
Sebagai
bidang studi, merupakan kajian para ahli kurikulum yang bertujuan untuk
mengembangkan ilmu tentang kurikulum dan system kurikulum.
(Latifatul
Muzamiroh :2013 Hal 13 -16 )
Minggu, 01 Desember 2013
Visi dan misi pendidikan Nasional
Visi dan Misi Pendidikan Nasional
Sejalan dengan uraian di
atas, Depdikbud, Bank Dunia, Bappenas, dan Bank Pembangunan Asia(1999), telah
merumuskan visi dan misi pendidikan nasional sebagai berikut:
Visi makro pendidikan nasional adalah terwujudnya masyarakat madani
sebagai bangsa dan masyarakat Indonesia baru dengan tatanan kehidupan yang
sesuai dengan amanat proklamasi Negara Kesatuan Repubik Indonesia melalui
proses pendidikan. Masyarakat Indonesia baru tersebut memiliki sikap dan sikap
dan wawasan keimanan dan akhlak tinggi, kemerdekaan dan demokrasi, toleransi
dan menjunjung hak asasi manusia, serta berpengertian dan berwawasan global.
Visi Mikro pendidikan nasional adalah terwujudnya individu manusia baru yang
memiliki sikap da wawasan keimanan dan akhlak tinggi, kemerdekaan dan
demokrasi, toleransi dan menjunjung hak asasi manusia, saling pengertian dan
berwawasan global.
Perwujudan visi
pendidikan nasional dijabarkan melalui misi pendidikan nasional yang menjangkau
rentang waktu jangka pendek, menengah dan panjang sebagai yang berikut. Misi
makro pendidikan nasional jangka panjang adalah menuju masyarakat madani. Dalam
bidang pendidikan penyelenggaraan organisasi pelaksanaan pendidikan yang
otonom, luas namun adaptif dan fleksibel, bersifat terbuka dan berorientasi
pada keperluan dan kepentingan bangsa. Perimbangan wewenang dan partipasi
masyarakat telah berkembang secara alamiah. Pendidikan telah menyelenggarakan
kehidupan masyarakat yang berwawasan global, memiliki komitmen nasional dan
bertindak secara local menuju kepada keunggulan, serta menjadikan lembaga
pendidikan sebagai pusat peradaban.
Misi makro pendidkan
nasional jangka menengah adalah pemberdayaan orgnisasi maupun proses
pendidikan. Organisasi pelaksana pendidikan dengan cakupan yang luas dan
otonom, sehingga mampu menampung kebutuhan masyarakat dalam berbagai situasi.
Proses pendidikan dilaksanakan secara terbuka
untuk memperbesar masukan dari masyarakat. Pelaksanaan pendidikan telah
dilaksanakan melalui jenjang kewenangan yang telah terbagi dengan partisipasi
masyarakat yang besar. Pendidikan diselengarakan dengan penanaman rasa
keunggulan untuk menghadapi tantangan global. Mengusahakan lembaga pendidikan
menjadi pusat peradaban.
Misi makro pendidikan
nasional jangka pendek adalah mengatasi krisis nasional. Pendidikan
dilaksanakan secara efektif dan efisien. Proses pendidkan diusahakan tetap
terselanggara secara optimal. Otonomi, keterbukaan,partisipasi pasar,dan
masyarakat mulai dilaksanakan. Pendidikan dilaksanakan dengan memulai
menanamkan wawasan keunggulan untuk menghadapi tantangan global. Mulai
membentuk lembaga pendidikan untuk menuju pusat peradaban.
Misi mikro pendidikan
jangka panjang ialah mempersiapkan individu masyarakat Indonesia menuju
masyarakat madani. Pendidikan menghasilkan individu yang mandiri, beriman, dan
bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berbudi luhur,trampil,berteknologi,dan
mampu berperan social. Kurikulum pendidikan dilaksanakan secra terbuka sehingga
dapat memenuhi kebutuhan maya maupun nyata. Pendidikan menghasilkan manusia
berwawasan keteladanan,berkomitmen,dan disiplin tinggi.
Misi mikro pendidkan
nasional jangka menengah adalah pemberdayaan individu peserta didik maupun
institusi. Pengelolaan pendidkan dilaksanakan untuk menuju individu yang mandiri,
yang tahan dan adaptif terhadap perubahan. Individu yang dihasilkan adalah
manusia yang bertaqwa kepada tuhan yang maha esa,berbudi luhur, memiliki
keterampilan teknologi dengan kemampuan dalam kehidupan social. Menyusun dan
melaksanakan kurikulum pendidikan yang bersifat terbuka untuk memenuhi
kebutuhan maya dan nyata dalam berbagai situasi. Pendidkan dilakukan untuk
menanamkan keteladanan, komitmen,dan disiplin tinggi pada pendidik maupun
peserta didik.
Misi mikro pendidikan
nasional jangka pendek adalah menghasilkan manusia Indonesia yang mampu
mengatasi krisis. Individu tersebut beriman dan bertaqwa, berbekal teknologi
dan kemampuan social dalam mengatasi krisis. Melakukan reformasi kurikulum
sehingga bersifat terbuka untuk memenuhi berbagai kebutuhan dalam mengatasi
krisis mulai menanamkan wawasan keteladanan ,komitmen,dan disiplin tinggi. ( E.
mulyasa, 2013:17-18)
Langganan:
Postingan (Atom)